Analisis Semiotik Lafaz Qalb dalam QS. Al-Baqarah: 7-10 Perspektif Roland Barthes

  • Aprilya Azizah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
  • Masyitoh Mudafi’ah Haqiqoh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
  • Aghnia Faradits IAI Al-Qur'an Al-Ittifaqiah Indralaya
Keywords: Qalb, Semiotics, Roland Barthes, Qur’an

Abstract

Kajian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan pendekatan semiotik dalam memahami dimensi makna simbolik lafaz qalb dalam Al-Qur’an, khususnya pada QS. Al-Baqarah ayat 7–10. Lafaz qalb dalam konteks tersebut tidak semata merujuk pada organ biologis, melainkan menjadi representasi kompleks atas kesadaran spiritual, moral, dan ideologis manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna qalb pada tiga tataran makna menurut teori semiotika Roland Barthes: denotatif, konotatif, dan mitologis. Penelitian ini merupakan studi kepustakaan dengan pendekatan kualitatif, dengan penerapan metode analisis semiotika Roland Barthes sebagai kerangka utama dalam menelaah makna simbolik yang terkandung dalam teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara denotatif, qalb dipahami sebagai pusat kesadaran batin yang rentan terhadap penutupan dan penyakit spiritual akibat penolakan terhadap kebenaran. Pada tingkat konotatif, qalb diposisikan sebagai simbol dari disfungsi moral, yang terwujud dalam bentuk kekufuran dan kemunafikan. Sementara itu, pada tataran mitos, lafaz ini membentuk konstruksi ideologis mengenai oposisi terhadap kebenaran, sekaligus memperkuat identitas kolektif komunitas beriman. Temuan ini menegaskan bahwa teks Al-Qur’an mengandung struktur tanda yang kompleks, yang tidak hanya menyampaikan pesan teologis, tetapi juga membangun narasi sosial dan ideologis. Dengan demikian, penerapan teori Barthes dalam kajian ini membuka jalan bagi pembacaan Al-Qur’an yang lebih kontekstual dan kritis terhadap struktur makna yang terkandung dalam teks ilahiah.

Kata kunci: Qalb, Semiotik, Roland Barthes, Qur’an

Published
2025-07-01
Section
Articles