TAFSIR MAQASHIDI SEBAGAI KRITIK TERHADAP KONSEP MILK AL-YAMIN MUHAMMAD SYAHRUR

  • Izza Fastawa Hamim UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Keywords: Milk al-Yamin, Syahrur, Tafsir Maqashidi.

Abstract

Beberapa dekade belakangan ini para sarjanawan muslin digemparkan dengan konsep milk al-yamin dalam al-Qur’an yang diasumsikan dapat diterapkan di era kontemporer.  Konsep milk al-Yamin yang semula diartikan sebagai budak perempuan yang seenaknya boleh disetubuhi oleh pemiliknya, kini digiring oleh Muhammad Syahrur sebagai legitimasi seksual sukarela antara laki-laki dan perempuan yang hanya sebatas mencari kepuasan seksualitas oleh kedua belah pihak.  Konsep ini bukan mengarah pada kebolehan berzina melainkan pada kebolehan nikah mut’ah atau nikah misyar. Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai pelengkap tulisan sebelumnya yaitu melihat konsep milk al-yamin Muhammad Suahrur menggunakan tafsir maqashidi. Tulisan ini bersifat kritik analisis dengan menggunakan metode kualitatif Pustaka. Penelitian menemukan bahwa pertama, penafsiran Syahrur menyalahi dan berbeda jauh dengan ulama tafsir lainnya. Kedua, tujuan al-Qur’an dalam konsep milk al-yamin adalah untuk menikah secara sempurna dengan tujuan beribadah mencari rahmat Allah, dengan membangun rumah tangga yang harmonis seperti menjalin ikatan kekeluargaan serta untuk melanjutkan generasi. Ketiga, penafsiran milk al-Yamin Syahrur dinilai tidak mempertimbangkan nilai-nilai dan aspek-aspek maqashid al-Qur’an. keempat, penafsiran Syahrur terlihat sangat subjektif karena hanya merespon realitas barat. Kelima, dalam menafsirkan al-Qur’an Syahrur dinilai tidak memperhatikan aspek washilah dan ghayah dalam al-Qur’an.

Keywords: Milk al-Yamin, Syahrur, Tafsir Maqashidi.

Published
2024-12-29